Keledai Kesepian
Seekor keledai sedang kesepian, ia mencari rusa untuk memperoleh saran.
Rusa berkata: "Kini, singa dan harimau sedang main catur, bila kamu
berani dengan terang-terangan menendang papan catur mereka sehingga
terbalik, maka nanti suasananya tentu akan berubah menjadi sangat
ramai."
Sama sekali di luar dugaan, keledai ternyata betul-betul telah
melakukannya. Seketika itu juga sang singa berkata dengan marahnya
kepada keledai: "Pada waktu Bapakmu sudah hampir menang, kamu datang
mengacau, mentang-mentang mencari mati, apakah kamu sudah bosan hidup?"
Tiba-tiba sang harimau yang ada di samping meraung-raung dengan kerasnya
membela si keledai: "Kalau kamu memang berani mati, ayo kita bertarung
satu lawan satu. Siapa yang akhirnya akan keluar sebagai pemenang, belum
tentu!"
Sang singa pergi, sang harimau senang, sang keledai menjadi terkenal, sedangkan si rusa tertawa terbahak-bahak.
Mengaku Sebagai Burung Phoenix dan Burung Elang
Pada suatu hari, seekor burung gagak dan seekor burung gereja sedang bercakap-cakap di atas sebuah dahan pohon.
Burung gereja: "Aku tak pernah menjumpai kamu, kamu burung apa?"
Gagak: "O, aku adalah burung phoenix."
Burung gereja: "Di dunia ini masa ada burung phoenix yang sedemikian hitamnya seperti dirimu?"
Gagak: "Ini berarti kamu tak tahu bahwa aku bekerja sebagai tukang ketel uap."
Burung gereja: "O, begitu."
Gagak: "Lalu kamu sendiri burung apa?"
Burung gereja: "Aku adalah burung elang."
Gagak: "Ah, bisa saja kamu berbual diri, masa ada elang seperti kamu ini? Tubuhmu juga terlalu kecil donk."
Burung gereja tak punya pilihan lain kecuali berkata: "Hai, Abangku,
kamu tak tahu aku telah menghisap rokok lebih dari 4 tahun lamanya."
Anak Nyamuk Belajar Terbang
Nyamuk : "Gimana nak rasanya belajar terbang?"
Anak Nyamuk : "Enak mak... keren...!!!"
Nyamuk : "Kok bisa gitu??"
Anak Nyamuk : "Abis tiap terbang orang-orang pada tepuk tangan, Mak..."
Judul Tesis Tentang Keunggulan Hewan
Suatu
hari yang cerah seekor kelinci keluar dari lubangnya di tanah untuk
menikmati cuaca cerah. Hari itu begitu baik sehingga ia menjadi ceroboh
dan rubah menyelinap di belakangnya dan menangkapnya.
"Saya akan makan engkau untuk makan siang!", Kata rubah.
"Tunggu!", Jawab kelinci, "Anda setidaknya harus menunggu beberapa hari."
"Oh ya Mengapa? Saya menunggu?"
"Yah, saya hanya menyelesaikan tesis saya tentang 'Keunggulan Kelinci dibandingkan rubah dan serigala'"
"Apa engkau sudah gila? Aku harus makan engkau sekarang karena semua orang tahu bahwa rubah akan selalu menang atas kelinci!"
"Tidak benar, tidak sesuai dengan penelitian saya. Jika Anda mau, Anda
dapat masuk ke dalam lubang saya dan membacanya sendiri Jika Anda tidak
yakin, Anda dapat pergi ke depan dan memiliki saya untuk makan siang..."
"Kau benar-benar gila!" Tapi karena rubah penasaran dan tak ada ruginya,
ia pergi dengan kelinci. Rubah tidak pernah keluar. Beberapa hari
kemudian kelinci itu kembali mengambil istirahat dari menulis dan tentu
saja, serigala keluar dari semak-semak dan siap untuk menangkap kelinci
itu.
"Tunggu!" teriak kelinci, "Anda tidak bisa makan saya sekarang."
"Dan apakah itu mungkin, makanan berbuluku?"
"Saya hampir selesai menulis tesis saya tentang 'Keunggulan Kelinci dibandingkan rubah dan serigala'"
Serigala tertawa begitu keras sehingga hampir kehilangan cengkeramannya
pada kelinci. "Mungkin aku tidak harus makan engkau. Engkau benar-benar
sakit... di kepala. Engkau mungkin memiliki sesuatu yang menular."
"Datanglah dan baca sendiri. Anda dapat makan saya setelah itu jika Anda tidak setuju dengan kesimpulan saya..."
Jadi serigala turun ke dalam lubang kelinci... dan tidak pernah keluar.
Kelinci segera menyelesaikan tesisnya dan keluar merayakannya di ladang
selada. Kelinci lain datang dan bertanya, "Ada apa? Engkau tampak sangat
bahagia."
"Yup, saya baru saja menyelesaikan tesis saya."
"Selamat! Tesis tentang apa?"
"'Keunggulan kelinci dibanding rubah dan serigala'"
"Apakah engkau yakin? Itu tidak terdengar sesuatu yang benar?"
"Oh ya, datang dan bacalah sendiri."
Jadi bersama-sama mereka turun ke dalam lubang kelinci. Ketika mereka
masuk, teman itu melihat tempat tinggal mahasiswa pascasarjana yang
khas, meskipun yang agak berantakan karena baru saja menulis tesis.
Komputer dengan karya kontroversial adalah di salah satu sudut. Di
sebelah kanan ada tumpukan tulang rubah, ke tumpukan kiri tulang
serigala. Dan di tengah ada singa besar yang kenyang.
Moral dari cerita: Judul tesis Anda tidaklah penting. Siapa yang
mengerjakan tesis tidak begitu enting. Penelitian tidak menjadi masalah.
Hal yang paling penting adalah siapa yang menjadi pembimbing Anda.
0 comments:
Post a Comment